Minggu, 05 Maret 2023

OVOS

 

https://eksposisinews.com/desa-gedepangrango-finalis-ovos-tingkat-jawa-barat-2022?amp

Turut serta dalam rombongan visitasi tersebut antara lain; Anggota Dewan Juri OVOS : One Village One Story,Wiyono Undung Wasito, S.S. (Seniman Pedalangan), dan Ketua Panitia Penyelenggara Tiwi Wartawani, SE, yang juga Ketua Umum Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia (YDPDKI).

Tim Assesor OVOS : One Village One Story tersebut selanjutnya diajak berkeliling ke berbagai destitasi wisata. Antara lain ke Suspension Bridge (Jembatan Gantung), air terjun Curug Sawer, Danau Situ Gunung, bumi perkemahan Tanakita, Icakan View, dan ke Kampung Lahang.

Dalam kesempatan tersebut, Anggota Juri OVOS, Wiyono Undung Wasito, S.S. menyampaikan, yang tidak kalah penting adalah bagaimana mengemas dan membranding potensi desa itu menjadi sebuah teks atau cerita. Teks yang konteks dengan kearifan lokal setempat.

Menurutnya, di Kampung Lahang banyak teks berupa kearifan lokal dan falsafah kehidupan yang bersumber dari budaya Hindu, Budha dan Islam. Falsafah tersebut secara alami berakulturasi dan menciptakan kearifan lokal.

“Potensi ini bagai mutiara yang terserak berupa falsafah yang masih perlu digali dan diwariskan kepada generasi kekinian,” kata Undung Wasito, sambil menikmati sajian pertunjukan Karinding musik tradisionil Sunda, yang dibawakan para seniman dan budayawan Kampung Lahang.

Falsafah yang terkandung pada alat Karinding, lanjut Undung Wasito, menjadi penuntun masyarakat membentuk karakter atau kepribadian yang spiritualis, peka, syukur dan ulet.

“Falsafah yang terkandung dalam Kawung atau daun Aren salah satunya. Bentuk, nada, warna waditra (alat musik) Karinding ternyata memiliki kearifan lokal yang dalam,” papar Undung.

Undung menekankan, perlu usaha literasi dan juga pemanfaatan media baru untuk mengungkapkan secara artistik dan luas. Misalnya potensi tersebut dituliskan dalam buku, artikel atau dalam bentuk film dokumenter. Minimal dalam konten tertentu yang dimuat di media sosial atau media lainnya.

Perlu kajian mendalam seperti penelitian secara komprehensif. Hasil penelitian tersebut menjadi pijakan penyusunan skenario yang baik untuk mengungkapkan potensi desa secara artistik.

Buat karya seperti film dokumenter, atau film pendek sangat mengena. Jika pernah booming film seperti ‘Filosofoli Kopi’ mengapa tidak misalnya kita mengangkat tema Filosofi Lahang,” tuturnya.

‘OVOS : One Village One Story’ diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, dan Yayasan Duta Pariwisata dan Kebudayaan Indonesia (YDPDKI).

Ketua Panitia Penyelenggara ‘OVOS : One Village One Story’ Tiwi Wartawani, SE, mengatakan, pihaknya terus mendorong pengelolaan dan peningkatan potensi desa. Termasuk mengidentifikasi berbagai potensi sosial, pengembangan kepariwisataan, dan Industri Kecil dan Menengah (UKM) di pedesaan. Mengangkat cerita keunikan dan eksotisme desa dalam bentuk karya seni budaya